Liputan6.com, Jakarta Dalam proses seleksi penerimaan atau rekrutmen calon anggota polisi, Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memperkenalkan prinsip BETAH atau Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis.
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menyambut baik prinsip tersebut untuk mencegah terjadinya pungutan liar atau pungli. Karena itu, tinggal bagaimana pengawasannya saja.
Baca Juga
"Program ini bagus. Yang utama bagaimana pengawasan dan penegakan etiknya di lingkaran kepolisian sendiri," kata dia, Kamis (15/6/2023).
Advertisement
Meski program bagus, pengawasan yang ketat diperlukan. Hal ini menghindari celah terjadinya kecurangan sehingga menimbulkan peluang untuk pungli, misalnya peralihan dari CAT ke TKK.
"Pada fase itu, penilaiannya sudah masuk kepada subjektivitas/objektivifas tim penguji. Oleh karena itu, perlu dibuatkan juknis yang ketat bagaimana model, cara kerja dan pengawasannya. Sehingga niat baik Kapolri ini benar-benar terlihat implikasinya di lapangan," kata Ray.
Sebelumnya, Mabes Polri tengah melakukan proses ujian tertulis terhadap seleksi penerimaan atau rekrutmen calon anggota polisi. Ujian ini dilakukan secara langsung atau live melalui media sosial, salah satunya Instagram.
Proses ujian tertulis ini dilakukan atau disiarkan secara langsung sejak Kamis (25/5/2023) pagi melalui akun Instagram @divisihumaspolri. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di sejumlah Polda di Indonesia.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan secara langsung agar adanya transparansi terhadap publik dalam rekrutmen calon anggota polisi.
"Sebagai bentuk implementasi prinsip BETAH yaitu Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis," kata Dedi kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
Â
Percayai Proses Seleksi
Dengan adanya kebijakan baru ini, jenderal bintang dua ini berharap agar para peserta dan orangtua dapat mempercayai kemampuannya ketika mengikuti proses seleksi anggota Korps Bhayangkara.
Sehingga, nantinya tidak akan ada lagi masyarakat yang tertipu oleh para pelaku Pungutan Liar (Pungli) dengan janji dapat menjamin hasil seleksi.
"Untuk meyakinkan perserta tes dan orang tua agar percaya dengan kemampuan masing-masing tidak mudah tertipu oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
"Untuk memitigasi aksi Pungli tersebut," pungkasnya.
Advertisement